Pages

Kamis, 03 November 2011

Kisah Perjalanan Pria Pemabuk Dengan Pemuda Salafi (2)



“Bukankah aku telah mengusirmu dari sini berkali-kali?! Kenapa engkau keras kepala dan selalu datang lagi padahal aku sudah mengusirmu?!!!” teriaknya.

“Benar sekali. Tapi aku mencintaimu karena Allah, dan aku ingin duduk denganmu meski beberapa menit saja, Sebab Nabi shalallahu alaihi wasallam pernah mengatakan:

‘Barangsiapa mengunjungi saudaranya karena Allah, maka akan menyeru penyeru di langit; ‘Engkau telah melakukan kebaikan, dan langkahmu baik, maka engkau telah menempati surga sebagai tempat(mu).’ (HR: At Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Jumat, 28 Oktober 2011

Hindari Sikap Negatif Saat Beraktifitas

Beberapa contoh sikap negatif dalam keseharian:

1. Menunda-nunda pekerjaan dan tidak segera menyelesaikannya; baik amalan itu adalah amalan keduniaan atau amalan akhirat, seperti bertaubat.

2. Marah dan bersikap reaktiv terhadap kritikan, serta lupa bahwasanya “Setiap anak cucu adam tidak lepas dari banyak kesalahan.”. 


3. Ragu-ragu dalam mengambil sebuah keputusan. Disebutkan dalam sebuah bait syair:

إذا كنت ذا رأي فكن ذا عزيمة
فإن فساد الأمر أن تترددَ

“Bila engkau memiliki pendapat, maka tegarlah dalam berpendirian … Sesungguhnya rusaknya sebuah urusan, jika engkau larut dalam keraguan.”.


Kamis, 27 Oktober 2011

Manfaat Buah Kurma ditelisik Sudut Pandang Medis Modern


Oleh: Abu Zubair Zaki Rahmawan

Berikut ini akan kami paparkan sebagian dari manfaat dan khasiat kurma ditinjau dari sudut pandang medis modern yang sekaligus menguatkan khabar Al-Qur’an Al-Karim dan As-Sunnah Ash-Shahihah tentang khasiat dan keutamaan kurma.

[1]. Tamr (kurma kering) berfungsi untuk menguatkan sel-sel usus dan dapat membantu melancarkan saluran kencing karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju gerak usus dan menguatkan rahim terutama ketika melahirkan.

Penelitian yang terbaru menyatakan bahwa buah ruthab (kurma basah) mempunyai pengaruh mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa systolenya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi). Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Maryam binti Imran untuk memakan buah kurma ketika akan melahirkan, dikarenakan buah kurma mengenyangkan juga membuat gerakan kontraksi rahim bertambah teratur, sehingga Maryam dengan mudah melahirkan anaknya.[1]

Rabu, 26 Oktober 2011

Kisah Perjalanan Pria Pemabuk Dengan Pemuda Salafi (1)

Di sebuah kota di Saudi, seorang wanita tinggal dan hidup bersama suami dan anak-anaknya. Rumah mereka berdampingan betul dengan sebuah masjid. Namun disayangkan sekali, Allah mengujinya dengan seorang suami yang pemabuk.


Tidak berlalu satu atau dua hari, kecuali sang suami pasti memukulnya dan anak-anaknya, bahkan mengusirnya hingga ke jalan. Hampir semua warga di lingkungan tempat tinggal mereka sebenarnya sangat mengasihaninya dan anak-anaknya. Apalagi jika mereka melewati rumahnya. Hampir setiap hari mereka masuk ke masjid untuk menunaikan shalat, namun setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing tanpa memberikan bantuan apapun, meski dengan sebuah kalimat penghibur hatinya. Betapa seringnya mereka melihat dan menyaksikan wanita malang itu bersama anak-anak kecilnya duduk di samping pintu rumahnya untuk menunggu sang suami yang pemabuk itu membukakan pintu dan menyuruhnya masuk, setelah sebelumnya ia mengusirnya bersama anak-anak. Namun itu hanya sebuah penantian yang sia-sia.

Selasa, 31 Mei 2011

Sebait Kalimat Buatmu Saudaraku


"Orang berilmu dan beradab tidak akan diam dikampung halaman
tingglkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
berlelah-lelah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
anak panah jika tidak tinggalkan busur takkan kena sasaran

Jika matahari diorbitnya tidak bergerak dan terus diam
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa
jika di dalam hutan"


Imam Syafii'

Minggu, 29 Mei 2011

74 Nasehat tuk Pemuda


Segala puji bagi Allah yang berfirman:“Dan sungguh Kami telah memerintahkan orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah.” (An-Nisa’: 131)

Serta shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada hamba dan rasul-Nya Muhammad yang bersabda:
“Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah , serta agar kalian mendengar dan patuh.”
Dan takwa kepada Allah adalah mentaati-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Wa ba’du:

Berikut ini adalah wasiat islami yang berharga dalam berbagai aspek seperti ibadah, muamalah, akhlak, adab dan yang lainnya dari sendi-sendi kehidupan. Kami persembahkan wasiat ini sebagai peringatan kepada para pemuda muslim yang senantiasa bersemangat mencari apa yang bermanfaat baginya, dan sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Kami memohon kepada Allah agar menjadikan hal ini bermanfaat bagi orang yang membacanya ataupun mendengarkannya. Dan agar memberikan pahala yang besar bagi penyusunnya, penulisnya, yang menyebarkannya ataupun yang mengamalkannya. Cukuplah bagi kita Allah sebaik-baik tempat bergantung.

Bersabarlah Wahai Saudaraku…



Seorang muslim sejati tidak pernah terlepas dari tiga keadaan yang merupakan tanda kebahagiaan, yaitu bila dia mendapat nikmat maka dia bersyukur, bila mendapat cobaan maka dia bersabar dan bila berbuat dosa maka dia beristighfar. Sungguh menakjubkan keadaan seorang muslim. Bagaimanapun keadaannya dia tetap masih bisa menuai pahala.

Betapa Mulianya Sabar

Keajaiban Tuhan lebih indah daripada keajaiban buatan manusia

Suatu hari di sebuah kelas, sekelompok kelas geografi sedang mempelajari “Tujuh Kejaiban Dunia”pada awal pelajaran mereka disuruh untuk menuliskan tujuh keajaiban dunia yang mereka ketahui saat ini,walaupun ada beberapa tidak kesesuian,namun secara garis besar mereka menuliskan tujuh kejaiban dunia tersebut :

1.Piramida

2.Taj Mahal

3.Tembok Besar Cina

4.Kuil Ankor

5.Menara eiffel

6. Borobudur

7. Dll

Rabu, 25 Mei 2011

Manfaat Dari Kacang Hijau

Apakah Anda termasuk penggemar kacang hijau? Benar sekali, ada berbagai makanan yang dibuat dengan mengolah kacang hijau ini. Mulai dari penganan ringan sampai bubur kacang hijau. Selain rasanya enak ternyata manfaatnya juga banyak bagi kesehatan.

Kacang hijau (Phaseolus aureus) memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting,

Kacang hijau (Phaseolus aureus) memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, karena mengandung kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan tubuh.

Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh, sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah kelebihan berat badan.

Kacang hijau juga merupakan sumber protein nabati terbaik. Kalsium dan Fosfor yang terkandung dalam kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang.

Sedangkan bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi kacang hijau juga tepat. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.

Dalam kacang hijau juga terkandung Vitamin B1 (tiamin) yang baik untuk pertumbuhan. Karena kekurangan vitamin B1 dapat mengganggu proses pencernaan makanan dan selanjutnya dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan. Dengan meningkatkan asupan bahan makanan yang banyak mengandung vitamin B1, seperti kacang hijau, hambatan pertumbuhanpun dapat diperbaiki.

Dan tidak hanya kacang hijau saja yang bermanfaat, kecambahnya juga memiliki manfaat. Antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mencegah penyebaran sel kanker.

Kandungan vitamin E membantu meningkatkan kesuburan. Sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan karena bersifat alkalis (basa). Untuk kecantikan, yaitu membantu meremajakan dan menghaluskan kulit, menghilangkan noda-noda hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat, menyuburkan rambut dan melangsingkan tubuh. [L1]

Tahu nggak, kacang hijau (Phaseolus aureus) punya banyak manfaat bagi kesehatan. Mau tahu apa aja?
- Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 24 %. Di dalamnya terdapat sumber mineral penting antara lain kalsium dan fosfor yang bermanfaat untuk memperkuat tulang. Lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga baik untuk jantung. Selain itu aman dikonsumsi oleh mereka yang memiliki masalah dengan berat badan karena kandungan lemahnya rendah.
- Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berfungsi untuk mencegah penyakit beri-beri, membantu proses pertumbuhan, meningkatkan nafsu makan, memperbaiki saluran pencernaan, dan memaksimalkan kerja syaraf. Ada penelitian yang menyatakan bahwa pada sekelompok orang yang makanannya kurang cukup mengandung vitamin B1, seperti kacang hijau, dalam waktu singkat muncul gejala-gejala mudah tersinggung, tidak mampu memusatkan pikiran, dan kurang bersemangat. Gejala-gejala ini mirip dengan tanda-tanda orang stres.
- Nggak cuma vitamin B1, kacang hijau juga mengandung vitamin B2 yang tugasnya membantu penyerapan protein dalam tubuh. Kehadiran vitamin B2 ini akan meningkatkan pemanfaatan protein sehingga penyerapannya menjadi lebih efisien.
Oh ya, selain kacangnya, kecambah kacang hijau juga punya manfaat tak kalah penting antara lain :
- Antioksidan kecambah membantu memperlambat proses penuaan
- Mencegah penyebaran sel kanker
- Kandungan vitamin E-nya membantu meningkatkan kesuburan
- Sangat baik untuk menjaga keasaman asam lambung dan melancarkan pencernaan
- Berguna untuk kecantikan yaitu meremajakan dan menghaluskan kulit, menghilangkan noda-noda hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat, menyuburkan rambut dan melangsingkan tubuh.
Wah, banyak sekali ya manfaat kacang hijau ini. So, buat kamu-kamu terutama remaja, mulailah mengkonsumsi kacang hijau sekarang juga! (SehatOnline/Nilna Rahmi Isna)

Source:
Diterbitkan oleh tabloid Pmails edisi 122, 27 Januari – 2 Februari 2008

other source:
forumnova.tabloidnova.com
abuthalhah.wordpress.com

Segudang Manfaat Dari "WORTEL"

W
ortel, tanaman sayur yg punya nama latin Dacus carota ini, tidak asing di dapur rumah kita. Wortel yang biasa kita makan ini ternyata punya khasiat yg lumayan oke. Wortel memang enak, tapi jangan dipandang wortel hanya cocok dibuat sayur saja. Karena faktanya,wortel punya banyak manfaat yg gak sedikit buat kesehatan tubuh. Umbi orange ini memiliki kandungan kimia yg komplit. Sebut saja diantaranya, gula, karoten, pectin, apspagin, vit A, B, C, D, E, K, Serat, lemak, hidrat, arang, kalsium, fosfor, besi, sodium, asam amino, minyak essensial dan beta karoten. Gimana, banyak bukan? 
Manfaat wortel wortel memang oke. Ia berguna untuk memenuhi kebutuhan kalsium, anti kanker, mengatasi amandel, gangguan pernapasan, antioksidan, meningngkatkan imunitas, dan menghaluskan kulit. Zat yg terdapat dalam wortel juga berguna buat reproduksi lho, dalam hal ini mengatasi kemandulan, menyuburkan organ reproduksi.  Wortel juga baik untuk kesehatan mata, karena mencegah rabun senja dan memulihkan penglihatan lemah.  Di dalam wortel juga terdapat pectin yg baik untuk menurunkan kolestrol dalam darah. Serat yg tinggi juga bermanfaat mencegah terjandinya konstipasi alias susah buang air. Bagi yg doyan ngejus, jus wortel juga dapat mengatasi gangguan kulit, seperti jerawat, bengkak bernanah dan kulit kering. 
Subhahanallah, banyak kan khasiat wortel? 
so akhi,tunggu apa lagi makan wortel,yuk!



Sumber: Majalah elFata edisi3 volume8
abuthalhah.wordpress.com

Agar Engkau Dirindukan Bidadari

Duhai Putraku…

Sungguh…saat2 kehadiranmu…begitu menggetarkan tiap sudut hati ini.

Getaran bahagia yg tak pernah sanggup teruraikan lisan…bercampur rasa bimbang yg tak mungkin terlukiskan pena.

Ku bahagia…sebab begitu kusadari, dirimu bukan hanya penyejk mataku, tak semata belahan jantungku….Akan tetapi, engkau adalah “karunia terindah” Zat Yg Maha Pengasih; Pengatur langit & bumi, Yang telah membingkai teka-teki rezeki setiap makhluk ciptaanNya.

Manfaat Buah Manggis

Seorang pemilik kebun manggis di Bogor terheran-heran. Apa pasal? Ada orang yang menawar kulit
buah manggisnya dengan harga tinggi. "Buahnya sebanyak itu nantinya mau saya apain?" ujarnya. Ia heran, kenapa orang itu bernafsu memborong kulit manggisnya. Setelah mencari tahu ia paham, ternyata kulit manggis berpotensi besar sebagai obat alami.
Ketika mengarungi dunia maya, ia menemukan ada banyak reklame produk suplemen yang berbahan kulit manggis. Dipromosikan bahwa minuman sari kulit manggis itu mengandung antioksidan tinggi, sehingga ampuh menangkal radikal bebas dan penuaan, serta meningkatkan kekebalan tubuh.

Dinyatakan pula bahwa keajaiban sari kulit manggis ini dapat meringankan sekitar 70-an macam gangguan kesehatan.
Di antaranya stroke, kanker, diabetes, jantung, hipertensi, nyeri akibat sindroma terowongan karpal, menurunkan kadar gula darah tinggi, meringankan psoriasis, serta sederet masalah lainnya.
Dengan semua keunggulan tersebut, pantas saja harga sebotol sari kulit manggis yang ukurannya tak lebih dari 300 ml bisa mencapai 200 ribu rupiah. Dan orang yang ingin sehat biasanya tak peduli harga tinggi. Di sisi lain, banyak orang yang makin tertarik untuk meraup keuntungan dari bisnis kulit manggis ini.

5 Pengancam Kesehatan

Sadarkah anda bahwa bahaya yang mengancam kesehatan ternyata ada di dalam rumah Anda sendiri. Siapa sangka, barang-barang di rumah kita bisa menjadi sumber penyakit yang berbahaya bagi kesehatan. Bahkan, bisa menyebabkan penghuninya terserang penyakit hingga kematian.

Para ahli dari Barts and The London Hospital telah memperingatkan bahwa sekalipun di rumah, bukan berarti terlindungi dari bakteri berbahaya. Mereka ada di mana-mana, di toilet, mebel, bantal, talenan, sikat gigi, dan di dalam alas kaki. Seperti yang dikutip dari Genius Beauty, berikut daftar barang-barang tersebut. 

Tips Menanggulangi Kemarahan


Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Berilah saya nasihat.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari).
Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, “Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada hakikatnya marah adalah tabi’at manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan manusia.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, “Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR. Ahmad, Shohih)

Jangan Mencelup Kantong Teh lebih dari 3 Menit.

Teh Celup telah diakui di beberapa negara dunia yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh. Teh juga telah menjadi konsumsi bagi masyarakat, sebagai salah satu minuman sehari - hari yang memberi rasa segar dan nyaman.

Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh dikemas dalam bentuk teh celup juga teh bubuk. Namun, ada yang perlu diperhatikan pada teh celup, yaitu dalam pemakaiannya. Teh celup sebaiknya tidak dicelupkan terlalu lama. Ini berlaku untuk semua teh, berwarna maupun teh hijau.

Ini disebabkan adanya kandungan zat klorin dalam kantong kertas teh celup. Zat ini fungsinya untuk disinfektan kertas, sehingga kertas akan terbebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Kertas dengan klorin tampak lebih bersih. Karena disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya.

Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker. Sehingga dianjurkan jangan mencelupkan teh celup dalam waktu lama.

Selasa, 24 Mei 2011

Tips Aman & Nyaman Sebelum Nonton Video Mesum



Ada beberapa saran menarik yang bisa dicoba sebelum Anda menyaksikan sebuah video mesum. Saran-saran ini gunanya, agar saat menonton Anda mendapatkan kualitas hiburan sex media yang memuaskan, menyenangkan, panas dingin tentunya…

Bukan sulap, bukan sihir. Di bawah ini beberapa tips yang sangat berguna, untuk meningkatkan tensi adrenalin, khususon bagi para penyuka adegan panas dari video-video hot. (Sepanas apa ya? Sepanas cabe India gak? Ya, kurang lebih seperti itu lah).


Senin, 14 Februari 2011

dibelakang pria hebat ada wanita hebat


eramuslim - Thomas Wheeler, CEO Massachusetts Mutual Life InsuranceCompany, dan istrinya sedang menyusuri jalan raya antarnegara bagian ketika menyadari bensin mobilnya nyaris habis. Wheeler segera keluar dari jalan raya bebas hambatan itu dan tak lama kemudian menemukan pompa bensin yang sudah bobrok dan hanya punya satu mesin pengisi bensin. Setelah menyuruh satu-satunya petugas di situ untuk mengisi mobilnya dan mengecek

oli, dia berjalan-jalan memutari pompa bensin itu untuk melemaskan kaki.

Rabu, 12 Januari 2011

Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.
Mengertilah,bersabarlah sedikit terhadap aku.
Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu,
ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.
Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau
dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.
Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu
kali kuceritakan agar kau tidur.
Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi?
Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi dan hal-hal baru, jangan
mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa” darimu. Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk
memapahku.
Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk
mengingat.
Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau
disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai
belajar menjalani kehidupan.

Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang
temani aku menjalankan sisa hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa
syukur, dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu

posted by artikel motivasi

Selasa, 11 Januari 2011

Pemancing Cilik

Pada tepian sebuah sungai, tampak seorang anak kecil sedang bersenang-senang. Ia bermain air yang bening di sana. Sesekali tangannya dicelupkan ke dalam sungai yang sejuk. Si anak terlihat sangat menikmati permainannya.

Selain asyik bermain, si anak juga sering memerhatikan seorang paman tua yang hampir setiap hari datang ke sungai untuk memancing. Setiap kali bermain di sungai, setiap kali pula ia selalu melihat sang paman asyik mengulurkan pancingnya. Kadang, tangkapannya hanya sedikit. Tetapi, tidak jarang juga ikan yang didapat banyak jumlahnya.

Suatu sore, saat sang paman bersiap-siap hendak pulang dengan ikan hasil tangkapan yang hampir memenuhi keranjangnya, si anak mencoba mendekat. Ia menyapa sang paman sambil tersenyum senang. Melihat si anak mendekatinya, sang paman menyapa duluan. "Hai Nak, kamu mau ikan? Pilih saja sesukamu dan ambillah beberapa ekor. Bawa pulang dan minta ibumu untuk memasaknya sebagai lauk makan malam nanti," kata si paman ramah.

"Tidak, terima kasih Paman," jawab si anak. "Lo, paman perhatikan, kamu hampir setiap hari bermain di sini sambil melihat paman memancing. Sekarang ada ikan yang paman tawarkan kepadamu, kenapa engkau tolak?"

"Saya senang memerhatikan Paman memancing, karena saya ingin bisa memancing seperti Paman. Apakah Paman mau mengajari saya bagaimana caranya memancing?" tanya si anak penuh harap.

"Wah wah wah. Ternyata kamu anak yang pintar. Dengan belajar memancing engkau bisa mendapatkan ikan sebanyak yang kamu mau di sungai ini. Baiklah. Karena kamu tidak mau ikannya, paman beri kamu alat pancing ini. Besok kita mulai pelajaran memancingnya, ya?"

Keesokan harinya, si bocah dengan bersemangat kembali ke tepi sungai untuk belajar memancing bersama sang paman. Mereka memasang umpan, melempar tali kail ke sungai, menunggu dengan sabar, dan hup... kail pun tenggelam ke sungai dengan umpan yang menarik ikan-ikan untuk memakannya. Sesaat, umpan terlihat bergoyang-goyang didekati kerumunan ikan. Saat itulah, ketika ada ikan yang memakan umpan, sang paman dan anak tadi segera bergegas menarik tongkat kail dengng ingga sore hari tiba.

Ketika menjelang pulang, si anak yang menikmati hari memancingnya bersama sang paman bertanya, "Paman, belajar memancing ikan hanya begini saja atau masih ada jurus yang lain?"

Mendengar pertanyaan tersebut, sang paman tersenyum bijak. "Benar anakku, kegiatan memancing ya hanya begini saja. Yang perlu kamu latih adalah kesabaran dan ketekunan menjalaninya. Kemudian fokus pada tujuan dan konsentrasilah pada apa yang sedang kamu kerjakan. Belajar memancing sama dengan belajar di kehidupan ini, setiap hari mengulang hal yang sama. Tetapi tentunya yang diulang harus hal-hal yang baik. Sabar, tekun, fokus pada tujuan dan konsentrasi pada apa yang sedang kamu kerjakan, maka apa yang menjadi tujuanmu bisa tercapai.
posted by: artikelmotivasi.blogspot.com

Selasa, 04 Januari 2011

TERIMA KASIH IBU

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak
laki-laki dari sebuah keluarga yang amat sederhana. Bahkan untuk makan saja,
seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bagian nasinya
untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata, “Makanlah nak, aku
tidak lapar.” Dan setelah aku dewasa aku baru tersadar bahwa saat itu ibu telah
berbohong.

Ketika saya mulai menginjak remaja, ibu yang sangat menyayangi anak-anaknya
selalu gigih dalam membantu ayah mencari nafkah. Berusaha apa saja ia lakoni
demi mendapatkan sejumlah uang. Namun pernah satu kali ia tak mendapatkan
bayaran atas usahanya, ia hanya mendapatkan upah dengan beberapa ekor ikan segar
yang dimasaknya menjadi sebuah hidangan yang menggugah selera.

Sewaktu memakan makanan itu, ibu duduk di samping kami dan memakan sisa daging
ikan yang masih menempel di tulang bekas sisa makanan kami. Melihat itu tentu
saja aku tak tega dan menyodorkan ikan bagianku kepadanya. Tetapi ibu dengan
cepat menolaknya. “Makanlah nak, ibu tidak begitu suka dengan daging ikan,”
tuturnya. Dan aku kembali menyadari bahwa ibu telah kembali berbohong. Saat aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, demi membiayai uang sekolah itu,
ibu rela mengerjakan sulaman barang-barang kerajinan yang didapatnya dari
tetangga sebelah rumah. Sedikit demi sedikit ia selesaikan pekerjaannya itu.
Saat itu aku trenyuh menyaksikan kegigihan ibu, karena hingga jam menunjukan
pukul satu malam ibu belum juga berhenti. Saat aku memintanya untuk istirahat
dan tidur, ia malah menyuruhku untuk tidur terlebih dahulu, sementara ia
beralasan belum mengantuk.

Hari-hari terus berjalan, hingga pada waktu yang telah digariskan, ayah
meninggalkan kami untuk selama-lamanya. Setelah kepergian ayah, ibu yang
malang harus merangkap menjadi ayah, membiayai keperluan hidup kami
sendiri dan tiada hari tanpa penderitaan. Hingga banyak keluarga ibu yang
mensehati ibu untuk kembali menikah, tetapi ibu menolaknya dengan mengatakan
bahwa ia tak butuh cinta, dan aku tahu saat itu ibu berbohong.

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja,
ibu yang mulai renta sudah waktunya beristirahat. Tetapi ibu tidak mau, ia rela
pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan
hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar
kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi
keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. “Gunakan
saja uang itu untuk keperluan kalian, saat ini ibu tak membutuhkan uang kalian.”
Entah sudah berapa kali ibu berbohong.

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena sebuah penyakit, kini ia harus
dirawat di rumah sakit. Aku yang berada jauh di seberang lautan harus segera
pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di
ranjangnya setelah menjalani pembedahan di bagian perutnya.

Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun
senyum yang terpancar di wajahnya terkesan agak kaku, karena sakit yang
ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menggerogoti tubuh ibuku,
sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil
berlinang air mata. Hatiku pedih, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan
seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata, “Jangan menangis anakku, aku
tidak kesakitan.” Dan itu kebohongan ibu yang kesekian kalinya.

Setelah mengucapkan kebohongannya-kebohongannya, ibuku tercinta menutup
mata untuk yang terakhir kalinya. Demikianlah, ibu yang telah melahirkan kita,
merawat kita sejak dilahirkan, akan selalu terpaksa untuk berbohong demi
membahagiakan kita. Dan sudahkan kita mengingat mereka, mengingat para ibu kita
yang kebetulan saat ini masih hidup dan butuh pertolongan kita. Sudah berapa
lamakah kita tak mengunjungi mereka, tak berbincang-bincang dengan mereka cuma
karena aktivitas kita yang padat.

Kita harus akui bahwa kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika
dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita.
Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah
makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah
kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita?

Risau, apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau, apakah orangtua kita
sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan lagi.
Saat kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua, lakukanlah
yang terbaik. Jangan sampai ada kata “menyesal” di kemudian hari.

POSTED BY: Priendah Weblog

Cerita Mengharukan (kisah seorang Kakak dan Adik)

Sebuah Kisah untuk kita renungkan dan jadikan motivasi.

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!” Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11. Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.
Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku. ” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”

Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai
ke tahun ketiga (di universitas).

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana! “Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga!

Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…” Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!”

Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan
sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.

Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.

Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Bisakah kita memiliki jiwa besar seperti si adik yang seperti dalam cerita, … tapi bagaimanapun, yang namanya Saudara patut kita jaga dan kita hormati, apakah itu seorang adik atau seorang kakak. Karena apa arti hidup kalau tidak bisa membahagiakan sodara dan keluarga kita

posted by: Priendah Weblog